Bandung – Jaringan Komunikasi Ummat (JKU), pada hari Rabu 25 Juni yang lalu, melakukan unjuk rasa menuntut pembubaran Ahmadiyah, nasionalisasi aset-aset bangsa yang dikuasai asing, dan pembatalan kenaikan harga BBM.
Unjuk rasa tersebut dimulai di PUSDAI Jabar pada pukul 10.00 WIB, kemudian diteruskan dengan long march menuju Gd. Sate.
Puluhan
Menurut perwakilan
Masalah Ahmadiyah misalnya, masih menurut perwakilan
Komisi E DPRD Jawa Barat yang di wakili oleh H. Marwan dari fraksi Golkar dan Taqiudin dari fraksi PPP, menyatakan bahwa DPRD Jawa Barat sepakat dengan tuntutan para pengunjuk rasa, mereka juga menyatakan bahwa Ahmadiyah memang harus dibubarkan, masalahnya kemudian keputusan itu ada di Pemerintah Pusat, bukan di Daerah.
Perwakilan massa aksi JKU yang dipimpin oleh TB Syukri Rahman, S.Th.I
berdialog dengan perwakilan Komisi E DPRD Jawa Barat
Untuk menyikapi masalah tersebut, DPRD Jawa Barat sudah melayangkan
Dialog tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan, diantaranya akan ditindak lanjutinya aspirasi tersebut ke Pusat, dan kesiapan DPRD untuk turun kejalan berunjuk rasa bersama masyarakat menyampaikan aspirasinya.
Kita tunggu saja apakah benar para “wakil rakyat” ini benar-benar siap bersama memperjuangkan aspirasi ummat. Namun, bagi kita umat Islam, tentunya tidak cukup hanya menunggu para elit politik menepati janji mereka, kita harus terus bergerak memperjuangkan kepentingan-kepentingan ummat.
Setelah selesai beraudiensi dan melanjutkan orasi-orasi di depan pagar “gedung rakyat” yang dijaga ketat oleh aparat keamanan, massa Jaringan Komunikasi Ummat kemudian melanjutkan long march mereka kembali ke arah Gd. PUSDAI, yang kemudian ditutup di sana pada pukul 13:00 wib. Sepanjang jalan
3 comments:
paska kenaikan BBM, aksi-aksi protes penolakan BBM sudah tidak di ekspos di media, dan bahkan yang ada di media itu aksi-aksi pembubaran ormas FPI DAN MMI,setealh adanya tragedi monas kemaren.perlu kita ketahui ini hanya permainan media saja, untuk mengalihkan isu bbm, ketidak becusan rezim hari ini.
jangan terpancing pengalihan issu,
cara ini sudah usang dan kuno,
jika kita masih terpancing,
kita bodoh lebih dari keledai.
issu kegagalan kebijakan, kenaikan BBM, carut marut banjir,lapindo dll,
masih butuh unjukrasa kita.
namun karena sudah ada yang dikorbankan(FPI&MMI) maka harus kita luruskan, bahwa kedua komunitas itu dikorbankan untuk kepentingan,kekuasaan.
SUPPORT MUSLIM SOLIDARITY!
Lawan & Hancurkan Tirani!
Post a Comment