Thursday, June 12, 2008

Polisi Sudah Tahu Rencana AKKBB Sebelumnya

Jakarta - Sekjen PDIP Pramono Anung bersyukur mendapat telepon dari Kabag Intelkam Mabes Polri Irjen Saleh Saaf. Karena telepon itulah PDIP tidak ikut tercoreng akibat rusuh Monas 1 Juni lalu.

Pada hari itu, Monas dipenuhi massa berbagai elemen, termasuk ribuan kader PDIP yang memperingati Hari Lahir Pancasila. Megawati juga hadir (klik foto foto lautan merah di Monas).

"30 Menit sebelum kejadian (kerusuhan), saya ditelepon oleh mantan Kadiv Humas Polri Saleh Saaf (kini Kabag Intelkam-red). Katanya meminta saya agar massa PDIP ditarik. Akan ada kelompok lain yang datang. Akan ada kejadian. Kalau ada kejadian, PDIP akan tercoreng," cerita Pram (klik foto foto rusuh Monas).

"Syukurlah saya akhirnya mengumpulkan anggota dan akhirnya massa bisa ditarik," imbuhnya sebelum acara dialog sehari Bedah UU Pemilu DPR, DPD, DPRD, di Hotel Sultan, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu (4/6/2008).

Dari informasi itu, Pram menyadari bahwa polisi sejatinya sudah mengetahui akan ada dua massa yang berhadapan. Pram menyesalkan polisi tidak mengantisipasi serangan massa FPI pada massa AKKBB.

"Polisi tugasnya memang untuk menjaga. Harusnya mereka tahu dan saya yakin tahu," ujarnya.

Menurut Pramono, insiden 1 Juni mencoreng Indonesia, karena kerusuhan terjadi di depan Istana Negara. "Ini sangat memalukan karena Istana merupakan simbol negara. Saya bahkan menonton di CNN berulang-ulang dan ini memalukan kita sebagai bangsa," pungkasnya.
( ptr / nrl )

Sumber: PDIP Tak Tercoreng Insiden 1 Juni Berkat Telepon Saleh Saaf - Gunawan Mashar - detikcom (Rencana AKKBB sudah dicium oleh polisi)

No comments: