Sunday, April 27, 2008

Galian di Sekitar Al-Aqsha Sebabkan Runtuhnya Rumah-Rumah di Al-Quds

Sumber lokal di Al-Quds menyebutkan, sejumlah keluarga Palestina di Al-Quds mengadukan nasib rumah-rumah mereka yang terancam roboh menyusul penggalian Israel di sekitar Masjid Al-Aqsha.

Sementara itu menurut salah seorang warga dari keluarga Usailah menyebutkan, ketika ia dan ayahnya keluar melewati gerbang Silsilah yang berdekatan dengan Masjid Al-Aqsha Kamis (10/4) dikagetkan dengan runtuhnya sebagian rumah mereka.

Mereka mendengar suara gemuruh orang yang sedang bekerja di bawah terowongan yang terdapat di Jalan el-Wadi dekat dengan pelataran Buraq Al-Aqsha. Tadinya ia bermaksud melihat ke sana untuk memastikan sebab runtuhnya rumah tersebut. Namun para pegawai Israel melarangnya. Tapi ia tetap meneruskan pencarianya dan menemukan sejumlah terowongan serta galian yang lain di bawah rumah-rumah penduduk.

Terakhir diketahui sebab runtuhnya rumah keluarga Usailah karena adanya peninggian terowongan tepat di bawah rumahnya setinggi tujuh meter.

Sementara seorang pemuda lainya menuturkan, “Saya melihat kota di bawah perumahan warga. Kota tersebut penuh dengan terowongan dan areal yang sangat luas.”

Keluarga Usailah mendiami rumah yang dekat dengan gerbang Silsilah, salah satu pintu Masjid al-Aqsha. Pintu Silsilah adalah satu-satunya gerbang al-Aqsha bagi keluarga Usailah yang terdiri dari 10 kepala keluarga.

Pihak keluarga Usailah juga menuturkan bahwa pihaknya telah mendengar suara penggalian oleh Israel sejak setahun yang lalu. Akibat penggalian ini, maka rumah-rumah warga Palestina di sekitar al-Quds ibarat rumah yang menggantung di atas awan.

Bahkan sejumlah pekarangan rumah Palestina di Al-Quds bila diketuk akan terdengar suara mendentung menunjukan bahwa di bawahnya adalah ruangan kosong.

Rumah-rumah warga al-Quds menjadi tidak aman untuk didiami. Karena setiap saat terancam roboh. Keluarga Usailah, bukanlah satu-satunya keluarga yang mengeluhkan peristiwa ini.

Bahkan seluruh keluarga yang mendiami wilayah Khasy (dekat dengan pintu Silsilah) terancam runtuh, akibat penggalian terowongan yang terus menerus oleh Israel.

Sumber: www.arrahmah.com

Friday, April 25, 2008

10,000 Muslim Inggris Adalah Konglomerat

Sekretaris Rumah Tangga Inggris, Jacqui Smith, memberikan pujian nilai atas kontribusi sekitar 2 juta kaum muslimin dalam setiap aspek kehidupan di Inggris, demikian laporan Daily Mail, Selasa 8 April. “Terdapat sekitar 10,000 kaum muslim yang menjadi jutawan di Inggris,” kata Jacqui Smith pada Dewan Seni NAsional Pakistan.


“Masyarakat muslim secara kesuluruhan diperkirakan memiliki kontribusi mencapai 3,1 miliar pound per tahun pada kehidupan ekonomi Inggris. Dia pun kemudian menggambarkan lebih lanjut mengenai jumlah populasi Muslim di Inggris melalui data dari organisasi Muslim di Inggris.

“….1,6 juta jiwa dilaporkan merupakan jumlah kaum muslimin di Inggris berdasar sensus tahun 2001. Dan kini mungkin populasinya sudah mencapai 2 juta,” lanjut Smith.

Hal ini berarti bahwa umat islam mengalami pertumbuhan. Hingga kini populasinya sudah mencapai setidaknya 3,3 persen dari total populasi masyarakat Inggris. Sebagian kaum muslimin bersal dari Pakistan, Bengali, dan India.
Pemerintah setempat memperkirakan bahwa pertumbuhan umat islam setiap tahun bisa mencapai tingkat rata-rata pertumbuhan sebanyak 50.000 orang tiap taun.

“Setelah Kristen, Islam menjadi agama yang dipeluk oleh mayoritas kedua di Inggris.” Ujar Smith.
Sekretaris Smith juga menambahkan bahwa kontribusi umat islam tidak hany aterbatas pada hal ekonomi saja tetapi juga masalah bidang sosial. ia mencatat bahwa banyak kontribusi yang diberikan oleh umat islam dalam kehidupan sosial di Inggris.

“Umat islam telah bermain secara aktif dan full dalam masyarakat Inggri baik di bidang politik, Parlemen, militer, kepolisian, profesi, seni, dan olahraga, serta tentunya masalah bisnis.”

Saat ini, tedapat dua orang menteri pemeluk Islam di dalam pemerintahan PM Gordon Brown. Shahid Malik, Juni lampau diangkat sebagai Menteri di Departemen Pengembangan Intyernasional. Jejaknya kemudian diikuti oleh Sadiq Khan yang juga menjadi pejabat pemerintah.

Sebuah polling yang diadakan Guardian baru-baru ini mencatat bahwa sekitar 80% Muslim Inggris menyatakan setia untuk tetap menjadi warga Negara Inggris dan menerima masyarakat barat.


sumber: www.arrahmah.com