Sunday, September 07, 2008

China Larang Umat Muslim Shalat Tarawih


Sebagian besar umat Islam di dunia menyambut Ramadhan dengan suka cita dan menghidupkan malam Ramadhan dengan shalat Tarawih. Namun berbeda dengan masyarakat muslimm China di Xinjiang. Pemerintah China melarang muslim Uighur melaksanakan ibadah Shalat Tarawih secara berjamaah, karena khawatir akan menimbulkan ketegangan dan merusak keharmonisan hubungan sosial.

Larangan itu disampaikan Pemerintah China sejak Jum’at (5/9) lalu. Dalam pernyataannya seperti dikutip situs pemerintah China, Pemerintahan China beralasan pelarangan itu untuk mencegah para pemeluk agama tertentu mengadakan perkumpulan dalam skala besar yang berpotensi memanaskan keadaan, kata pemerintah China seperti dilansir oleh AFP baru-baru ini.

Di beberapa daerah di Xinjiang, Pemerintah lokal juga melarang wanita muslimah memakai cadar dan para laki-laki muslim menggenakan kain sorban.

Memasang iklan atau pengumuman-pengumuman mengenai bulan suci ramadhan di tempat-tempat publik juga ikut dilarang di beberapa daerah di Xinjiang, termasuk mengedarkan rekaman video, menyiarkan rekaman Al Quran dengan loudspeker dan penggunaan beduk atau drum khusus dalam festival menyambut Ramadhan juga ikut dilarang.

Menanggapi perlakukan pemerintah China tersebut, Jubir Konggres Uighur Internasional Dilxat Raxit, mengatakan bahwa larangan-larangan yang diterapkan pemerintah China terhadap muslim Uighur hanya akan meningkatkan tensi ketegangan pada kaum muslim di Xinjiang.

"Ini pelanggaran serius yang menodai hak asasi manusia untuk memiliki suatu keyakinan tertentu," kata Raxit di pengasingannya di Jerman. Di sisi lain, menurutt Raxit, pelarangann itu hanya akan berbuah semakin memperuncing konflik di Xinjiang.

Muslim Uighur adalah kelompok minoritas muslim di wilayah Xinjiang China bagian Barat Daya. Jumlah mereka sekitar 8 juta jiwa. Sejak tahun 1955, Xinjiang memiliki otonomiii sendiri, namun kawasan ini terus menerus menjadi target pengawasan aparat keamanan China.

Bagi pemerintah China, kawasan ini memiliki posisi yang sangat strategis karena lokasinya yang terletak dekat dengan Asia Tengah, kawasan yang menjadi sumber cadangan gas dan minyak. [www.suara-islam.com]

Saturday, August 30, 2008

Munarman Mulai Disidangkan


Setelah Habib Rizieq Shihab menjalani persidangan terkait insiden Monas untuk ketiga kalinya kemarin, hari ini Jum’at (29/8).

Panglima Komando Laskar Islam Munarman bakal menjalani sidang pertamanya. Sidang rencananya akan berlangsung pada pukul 14.00 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Agenda sidang siang ini adalah pembacaan dakwaan Jaksa Penuntut Umum.

Munarman dikenakan dakwaan berlapis yakni dakwaan primer pertama pasal 170 ayat 1 KUHP, subsider pasal 406 jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, dakwaan kedua pasal 351 ayat 1 KUHP jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP dan dakwaan ketiga pasal 160 jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

Munarman dituduh terlibat dalam insiden bentrokan yang terjadi antara Komando Laskar Islam dengan massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan berkeyakinan (AKKBB) di Monas, 1 Juni yang lalu.

Sosok Munarman selama ini lebih dikenal sebagai seorang ahli hukum. Belasan tahun aktif di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBHI) pimpinan Adnan Buyung. Karena berbeda prinsip dengan Adnan Buyung, pada 2006 Munarman dikeluarkan dari YLBHI. Sejak itu dia lebih mendekat kepada kelompok Islam.

Semakin hari terlihat keislamannya semakin mantap, yang menyadarkannya bahwa kolonialisme Barat kokoh bercokol menggerogoti negeri ini. Iapun melakukan penentangan terhadap LSM komprador yang bekerja demi kepentingan asing. Ia melakukan penentangan terhadap Namru-2. Munarman juga melakukan penentangan terhadap Buyung Nasution yang telah melakukan penghinaan terhadap ulama Ketua MUI KH. Ma'ruf Amin.

Bersama ratusan Laskar Islam, Munarman memimpin aksi demo ke kantor Wantimpres meminta Buyung Nasution mempertanggungjawabkan perbuatannya terhadap KH Ma'ruf Amin. Terakhir Munarman memikul tanggung-jawab sebagai Panglima Laskar Islam dalam insiden Monas. [arrahmah.com]

Tuesday, August 26, 2008

Husein Al Habsy Minta KPK Selidiki Majelis Dzikir SBY


Presiden Ikhwanul Muslimin Indonesia (IMI), Habib Husein Al Habsyi, meminta KPK menyelidiki Majelis Dzikir SBY yang dalam beberapa pekan terakhir sudah memberikan tiket perjalanan berikut akomodasi umrah kepada sejumlah habib dan alim ulama.

“Mereka memberangkatkan hampir 300 orang kurang lebih, para habib omprengan, kiai, para ustadz untuk umrah dengan biaya per orang 1000 real," ungkapnya.

Al Habsyi menilai, dana yang digelontorkan untuk keberangkatan umrah sejumlah orang, termasuk ratusan lainnya yang akan menyusul beberapa bulan ke depan, terkait dengan adanya rekayasa sistematis untuk membungkam sikap kritis ulama dan para habaib dan mengadu domba umat Islam.

Ia menambahkan, sebagai anak bangsa dirinya patut curiga dari mana dana tersebut didapat. “Apakah dari zionisme internasional atau dari uang negara atau dari kantong SBY sendiri. Ini perlu diadakan penyelidikan,” ujarnya.

Selain meminta menyelidiki Majelis Dzikir milik SBY, Habib Husein Al Habsyi meminta pula pada KPK untuk mengusut harta milik Kapolri Jenderal Sutanto. "Saya minta KPK mengusut itu harta punya Sutanto. Duitnya dari mana, ada pengumpulan harta secara tak wajar. Selidiki, dong! Rumah dan kebon dia (Sutanto) dimana-mana," katanya.

Saat mengetahui bahwa Ketua KPK Antasary Azhar tidak ada di tempat, Habib Husein Al Habsy urung menyerahkan data yang disebutnya sebagai bukti dugaan korupsi dan suap yang diterima Kapolri Jenderal Sutanto. Ia khawatir jika data tersebut tidak diterima oleh Ketua KPK langsung.

Ia pun berjanji pekan depan seluruh data yang ditemukan akan langsung diserahkan ke Ketua KPK Antasari. "Saya ingin Polri juga terjamah KPK. Selama ini polisi selalu selamat, padahal maling teriak maling," tandasnya. [Arrahmah.com]

Saturday, August 16, 2008

Terungkapnya Misteri Tahanan No. 650




Muslimah Pakistan itu "diculik" FBI 4 tahun lalu bersama anak-anaknya. ‘Tahanan No. 650’ di Bagram ini dikabarkan mengalami perkosaan dan siksaan. Sungguh mengejutkan. Setelah pers “meributkan” nasib ‘Tahanan No. 650’, yang merupakan satu-satunya tahanan wanita Pakistan yang mengalami penyiksaan dan perkosaan di penjara AS di Bagram, Amerika, hari Selasa (5/8/2008), tiba-tiba menyatakan bahwa Dr. Afia Sidiqui hendak diadili di New York. Padahal sudah hampir lima tahun ia "diculik" dan tidak diketahui rimbanya.

Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York, Michael Garcia mengatakan, Afia Sidiqui ditangkap bulan lalu di Afghanistan. Menurut pengakuan Amerika, saat ditangkap, katanya, wanita yang pernah tinggal di AS itu kedapatan membawa dokumen-dokumen mengenai bagaimana membuat bahan peledak dan deskripsi berbagai gedung AS termasuk di New York City.

Sekali lagi menurut pengakuan AS, ketika perwira militer AS tiba di tempat tahanan Siddiqui untuk menjemputnya, wanita itu sempat melepaskan tembakan dari senapan yang tergeletak di lantai. Katanya, Siddiqui dua kali menembak namun tidak mengenai siapapun. Dia kemudian terkena tembakan di dada oleh seorang perwira AS. Siddiqui kemudian diekstradisi ke AS.

Jika benar bahwa Afia ditangkap di Afghanistan satu bulan yang lalu. Lantas, siapakah yang telah menculiknya tahun 2003? Benarkah bahwa ia tertangkap satu bulan yang lalu? Berikut rekaman media massa mengenai “alur” perjalanan Muslimah pertama menjadi buron FBI ini.

Awalnya, media massa telah melansir bahwa Dr. Afia Siddiqui telah ditangkap bersama 3 anak-anaknya, oleh intelijen Pakistan pada awal tahun 2003. Dan sejak saat itu nasib wanita beserta ketiga anaknya ini tidak diketahui.

Di saat yang sama Amerika dan intelijen Pakistan menuduh bahwa Muslimah ini memiliki hubungan dengan Al-Qaidah. Akan tetapi Amerika dan pihak intelejen Pakistan menyanggah bahwa mereka telah menangkap Afia. Foto Afia, hingga kini masih terpampang di situs FBI, yang berstatus sebagai buronan.

Peristiwa penculikan Afia sendiri dilakukan ketika ia bersama ketiga anaknya sedang naik metro untuk mengambil penerbangan ke Rawalpindi, Punjab pada 30 Maret 2003.

Panculikan itu dilakukan ketika ia berjalan menuju airport. Media massa mengklaim bahwa penculikan itu dilakukan oleh intelejen Pakistan, kemudian diserahkan kepada pihak FBI. Saat itu Afia berumur 30 tahun, anaknya yang tertua berumur 4 tahun dan yang terakhir adalah bayi yang masih berusia satu bulan.

Beberapa hari setelah itu channel berita Amerika NBC melaporkan bahwa Afia telah ditangkap di Pakistan atas tuduhan telah menjadi penghubung untuk mentransfer uang kepada Al-Qaidah. Ibunya, Ismat (yang kini telah wafat) menyanggah tuduhan itu.

Pada 1 April 2003, sebuah media massa berbahasa Urdu menyebutkan bahwa Menteri Dalam Negeri Pakistan Faisal Saleh Hayat membantah, ketika ditanya apakah Dr. Afia telah ditangkap?. Ia mengatakan, ”Dr. Afia memiliki hubungan dengan Al-Qaidah dan ia belum ditangkap.” Tapi hingga sampai saat itu pun, nasib Dr. Afia tidak diketahui.

Tidak berselang lama muncullah laporan-laporan media tentang wanita ‘Tahanan No. 650’, yang berada di tahanan Amerika di pangkalan Bagram Afghanistan, yang dikabarkan mendapatkan perlakuan tidak manusiawi dan telah kehilangan kesadarannya.

Pejabat Majelis Tinggi Inggris (The House of Lord) mendapatkan informasi mengenai kedaan tahanan itu. Ia menerangkan bahwa kondisi kejiwaan wanita itu terganggu karena terus menerus menjadi korban perkosaan petugas penjara dan kedaan sel yang dihuni ‘Tahanan No. 650’ ini tidak memiliki toilet dan kamar mandi tertutup, sehingga tahanan lain bisa bebas melihatnya ketika, ia sedang mandi.

Pada 6 Juli 2008, seorang jurnalis Inggris, Yvonne Ridley, menggelar jumpa pers dan meminta berbagai pihak perduli dengan nasib tahanan wanita Pakistan ini, yang menurut keyakinannya, wanita itu sedang berada dalam ruang isolasi tahanan Amerika di Bagram selama empat tahun.

Jurnalis yang menjadi Muslim setelah ditawan Taliban ini mengatakan, ”Saya menyebutnya sebagai “perempuan abu-abu”, karena bentuknya sudah mirip hantu, terkadang ia menjerit dan menangis terus-menerus.”

Ridley mengetahui hal ini setelah ia membaca sebuah buku The Enemy Combatant yang ditulis oleh mantan penghuni penjara Guantanamo, Muazzam Begg. Sesudah ditangkap pada Februari 2002 di Islamabad, Begg ditahan di pusat penahanan Kandahar dan Bagram selama sekitar setahun, sebelum dia dipindahkan ke Guantanamo. Dia menceritakan pengalamannya di dalam buku yang terbit pada tahun 2005, yang di dalamnya menyinggung tentang ‘Tahanan No. 650’.

“Saya ingat Muazzam yang mengatakan kepada saya tentang teriakan wanita yang dulu dia membayangkan bahwa bisa jadi wanita itu istrinya. Dan saya pernah berfikir bahwa teriakan itu keluar dari tape recorder, yang dijadikan sebagai salah satu bentuk penyiksaan secara psikis.” Ungkap Ridley dihadapan lebih dari 100 wartawan

“Walau bagaimanapun, kami sekarang tahu, pekikan itu datang dari seorang wanita yang sudah dipenjara di Bagram selama beberapa tahun. Kami juga bisa mengungkapkan dari sumber valid bahwa ia adalah ‘Tahanan 650’, ”Jelas Ridley.

“Tahanan 650’ adalah ujung gunung es pelanggaran hak asasi, penahanan secara ilegal yang sangat buruk. Adalah episode memalukan di sejarah Pakistan yang harus diluruskan,” Tambah Ridley.

Seakan-akan menyindir Pakistan, “Adalah hal yang cukup aneh, bagaimana kita menyerahkan saudara perempuan kita kepada non-Muslim laki-laki yang sejarahnya penuh perkosaan dan perlakuan sewenang-wenang kepada tahanan,” kata Ridley dikutip sebuah koran Pakistan. Atas data-data yang ia miliki, Ridley berkesimpulan bahwa ‘Tahanan No. 650’ adalah Dr. Afia Sidiqui.

Mr. Imran Khan, Pemimpin Partai Keadilan (T.I) juga mencurigai bahwa ‘Tahanan 650’ itu adalah Dr. Afia Siddiqui. Dan ia menuduh bahwa AS dan Pakistan sedang menyembunyikan fakta 'Tawanan 650' itu.

Dugaan-dugaan bahwa ‘Tahanan No. 650’ adalah Dr. Afia Sidiqui tidak lama berlangsung, karena lewat pengacaranya, Afia menyatakan bahwa ia memang pernah disekap di Bagram dan mendapat perlakukan yang amat mengerikan. Ini dituturkan oleh pengacaranya Elaine Whitfield Sharp, sesuai yang dilansir Cageprisoners (8/8/2008), sebuah LSM London yang konsetrasi memberikan bantuan terhadap Muslim yang terlibat dalam kasus terorisme. (arrahmah.com)

Monday, August 04, 2008

Ummat Islam Menuntut Turunnya Kepres Pembubaran Ahmadiyah



Jakarta (Jaringan Komunikasi Ummat), Senin 04/08. Tidak kurang dari 2000 massa aksi berbagai elemen ormas dan gerakan Islam yang tergabung dalam FUI dan Gerakan Cinta Nabi hari ini kembali membanjiri ibukota dan mengepung area Istana Negara, menuntut terbitnya Kepres Pembubaran Ahmadiyah.

Sampai berita ini diturunkan, aksi yang dimulai pada pukul 10.30 pagi ini masih berlangsung. Massa tidak henti-hentinya meneriakkan tuntutan ummat Islam kepada pemerintah untuk segera membubarkan Ahmadiyah.

Sebelum bergabung dengan massa aksi dari FPI, MMI, GPI, HAMMAS, GP Anshor, dan masih banyak lagi lainnya, massa JKU bersama saudara-saudara dari GARIS, BAP, DAP, dari Bandung dan sekitarnya menginap di Cianjur pada malam sebelumnya, dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Jakarta pagi tadi.

Salah seorang peserta aksi dari GARIS menyatakan, bahwa mereka tidak akan pulang sampai tuntutan tadi dipenuhi pemerintah, insyaaLlah. Ya, semoga saja kali ini pemerintah benar-benar mendengarkan suara rakyatnya. (Rsp)




Berita Terkait: “Gerakan Cinta Nabi Muhammad” akan Kepung Istana

Tuesday, July 29, 2008

Kronologi Bentrok Warga dan Mahasiswa Sekolah Theologi Injil Arastamar

Image

Berikut ini kronologi bentrok warga Pinang Ranti dan Mahasiswa Sekolah Theologi Injil Arastamar seperti yang diceritakan oleh tokoh masyarakat Risman Hadi kepada Suara Islam, Ahad (27/7) kemarin.

Jum’at malam (25/7), diawali dari tertangkapnya mahasiswa yang berada di mess gang melinjo bernama Julius, dipergoki warga karena berusaha mencuri pompa air. Dari rumah warga dia diamankan ke rumah Ketua RW. Kemudian diserahkan ke petugas dan dibawa ke Polsek Pinangranti.

Tiba-tiba dari gang melinjo, ada warga melapor ke masjid kalau rumahnya dilempari oleh mahasiswa SETIA. Kemudian, warga ingin mengecek ke mess mahasiswa, ingin tahu alasan mengapa melempari rumah warga. “Ada maling dari pihak mereka, kok seolah-olah mereka nggak terima,” ujar Risman.

Pada saat ingin mengecek, ternyata warga sudah disambut dengan batu bata dan balok (di atas balok ada paku tajam). Ini seolah ada desain dimana ada pemicu awal. Kemungkinan maling itu sebagai pemicu.

Warga yang merasa terserang akhirnya mundur. Menunggu petugas datang. Begitu petugas datang, Massa yang ada ingin mengecek lagi kenapa mahasiswa melempari warga, tapi justru dari pihak mahasiswa lebih beringas akhirnya warga melayani. Terjadilah perang timpuk-timpukan. Walhasil warga yang kalah karena warga dari bawah, sementara mereka berada di tingkat 2 mess.

Hari Sabtu (26/7) pukul 1 pagi, massa dari warga kembali ke masjid. Kemudian dari arah bawah datang 6 orang berbaju hitam dan berkulit gelap, memancing kisruh kembali dan dikejar oleh warga. Bentrok kembali terjadi. Mereka mengaku dari polisi, tetapi saat diminta ditunjukkan KTA tidak mau. Hal itu membuat curiga warga, bahwa mereka itu provokator. Mereka pun dikejar oleh warga.

Keenam orang tak dikenal tersebut diduga bersembunyi di asrama mahasiswa putri.Dari dalam asrama, terdengar provokasi dengan kata-kata kasar, maka akhirnya warga spontanitas menyerang asrama. Penyerangan tersebut semata-mata akibat provokasi.

Sabtu siang kondisi aman seperti keseharian biasa. Namun malamnya, bentrok terjadi lagi. Sekitar 8 yang diduga preman dari pihak SETIA terlihat petantang-petenteng bolak-balik di depan Masjid, sedangkan di dalam Masjid ada pengajian. Salah satu dari mereka melempar masjid. Warga pun mengejar mereka.

Delapan orang tersebut masuk kembali ke dalam asrama putri. Ternyata di dalam asrama sudah ada sekitar seratusan orang. Melihat tersebut, warga agresif lagi ingin menangkap orang tersebut. Kemudian terjadi saling menyerang. Warga pada saat itu hanya membawa alat sekadarnya, seperti gagang sapu dan pentungan. Sementara pihak mahasiswa Kristen tampak lebih siap. Hal ini terbukti dengan adanya anak panah yang diarahkan pada warga.

Walhasil 15 orang warga terluka, 2 orang terkena panah (panah tersebut diduga berasal dari kupang). Panah tersebut berbau anyir, dan begitu luka keluar darah hitam. 3 orang petugas terkena batu yang kebanyakan terkena dari belakang. Karena posisi petugas dan warga berhadap-hadapan.

Pihak yayasan kemudian memohon pihak kepolisian mengevakuasi mahasiswa yang berada di sana. “Jadi, selesai bikin masalah, mereka minta evakuasi,” kata Risman. Dia pun sempat bersitegang dengan kepolisian, menuntut preman yang berada di dalam asrama mahasiswi tersebut untuk ditangkap.

Bentrok masih terjadi. Akhirnya polisi mengeluarkan gas airmata. Evakuasi dilakukan, dan diduga ada sekitar 100 orang di dalam karena petugas membawa mereka dengan menggunakan 3 truk.

Pantauan Suara Islam langsung dari lapangan di hari Ahad (27/7) siang, kondisi kembali tegang setelah tertangkapnya 2 pemuda berkulit hitam oleh warga. Mereka berusaha masuk ke dalam kampus SETIA. Sementara itu, beredar isu akan datang preman Ambon dan Tanah Abang yang sengaja dipanggil oleh pihak yayasan untuk mengamankan kampus.

Sorenya, Walikota bersama jajaran aparat setempat menggelar rapat. Hasilnya, Walikota berjanji akan mengevaluasi keberadaan kampus SETIA dan jika dimunginkan akan direlokasi dari Pinangranti. Malamnya, pihak kepolisian mengevakuasi sekitar 1300 mahasiswa dari dalam kampus SETIA. [www.suara-islam.com]

Wednesday, July 16, 2008

Liburan Anak-anak ke Polda Metrojaya

oleh Dzikrullah *
Hari-hari ini, sebagian besar anak kita yang duduk di bangku SD sampai SMA memulai liburan kenaikan kelas dan lulusan sekolah. Sebelum berangkat ke Bandung, Pulau Seribu, Jogja atau ke Bukittinggi untuk bersenang-senang, ada baiknya Anda ajak dulu anak-anak kita ke Gedung Tahanan Narkoba Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya. Letaknya di bagian belakang komplek Polda Metrojaya, persis di dekat Masjid Al-Kautsar yang indah dan megah.

Untuk apa?. Untuk berkenalan dengan para pengedar dan pengguna narkotika dan obat-obat terlarang? Bukan!!.

Tetapi untuk berkenalan dan bersalaman dengan ulama dan penjuang Islam yang sedang dizalimi, dipenjara oleh penguasa negeri ini, Habib Rizieq Shihab, ulama pemimpin gerakan 'amar ma'ruf nahiy munkar Front Pembela Islam, dan Munarman, Panglima Komando Laskar Islam serta kawan-kawannya.

Kedua tokoh ini dipenjara karena dituduh mendorong anak buahnya yang sedang berdemonstrasi di depan Istana Presiden menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak, untuk menyerang kelompok demonstran lain Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang hendak menyatakan pembelaannya terhadap Ahmadiyah, gerakan yang ajaran sesatnya diaku-akui Islam.

Mengunjungi Habib Rizieq dan Munarman adalah kesempatan yang baik untuk memperkenalkan anak-anak kita kepada kedua tokoh yang melawan kemunkaran dengan tangan ini.

Baik Habib Rizieq dan Munarman sama-sama bukan manusia sempurna. Banyak kekurangannya. Namun di tengah semakin suburnya penyakit al-Wahn (cinta dunia-benci mati) di kalangan tokoh Indonesia, kedua tokoh ini cukup menarik untuk dikenali lebih dekat.

Habib Rizieq Shihab adalah seorang kandidat doktor di Universiti Malaya, Kuala Lumpur. Tesis masternya yang dipuji oleh para guru besarnya itu berjudul “Pengaruh Pancasila terhadap Pelaksanaan Syariat Islam di Indonesia”.

Karena dianggap baik mutu riset dan penulisan tesisnya itu, para guru besar universitas tertua di Malaysia itu langsung mendukung Habib Rizieq meneruskan pendidikannya ke jenjang doktor.

Front Pembela Islam (FPI) yang beliau pimpin sejak tahun 1999 mulai dikenal masyarakat sejak mereka memberantas preman-preman yang menjadi centeng tempat-tempat maksiat di kawasan Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.

Salah satu yang dilawannya adalah preman-preman Kristen asal Ambon berjumlah ratusan orang yang “dideportasi” pulang ke kampungnya. Mereka inilah yang kemudian mengobarkan pengusiran dan pembantaian Umat Islam di Ambon Idul Fitri tahun 1999.

Jama'ah FPI menandai keberadaannya di Jakarta sebagai kelompok yang melawan kemunkaran dengan tangan. Dalam praktiknya, FPI selalu memberikan peringatan kepada tempat-tempat maksiat agar menghentikan kegiatannya, terutama di bulan Ramadhan.

Biasanya mereka bergerak setelah peringatan mereka kepada tempat-tempat tersebut dan pemberitahuan mereka kepada pihak kepolisian diabaikan.

Inisiatif FPI tersebut sering disebut anarkisme. Namun, mereka yang menuding demikian belum ada yang benar-benar pernah menghitung betapa besar anarkisme yang diakibatkan tempat-tempat maksiat itu selama bertahun-tahun.

Waktu Tsunami menghancurkan Aceh, para da'i FPI telah mewakili umat Islam Indonesia untuk mengurus ribuan jenazah orang Aceh yang bergelimpangan dan sebagian besar telah membusuk .

Habib Rizieq sendiri turun tangan. Setiap pagi, setelah apel dan memberi nasihat di posko mereka di Taman Makam Pahlawan Banda Aceh, Habib memimpin anak buahnya berjalan kaki ke masjid di seberang posko untuk menunaikan shalat dua rakaat. Baru setelah itu mereka menyebar ke seluruh penjuru Banda Aceh untuk mengurus jenazah-jenazah, membungkusnya, menshalatkannya dan menguburkannya dengan penuh ketelatenan dan kesabaran.

Munarman dulunya dikenal sebagai aktivis HAM sampai ia menjadi Ketua Kontras dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Indonesia. Istri Munarman yang beberapa waktu lalu diwawancarai sebuah stasiun televisi mengatakan, “Sejak mengaji sungguh-sungguh, dia (Munarman) hidupnya lebih teratur dan semakin sayang kepada istri dan anak-anaknya.”

Tahun lalu, didukung oleh beberapa tokoh Indonesia, seperti Ustadz Abu Bakar Baasyir, Munarman membentuk dan memimpin Brigade Pemburu Koruptor (BPK).

Pemuda Palembang kelahiran 1968 itu secara terang-terangan menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai target buruannya, selain para bankir penerima dan pengemplang dana milik rakyat Indonesia lewat Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) seperti Liem Sioe Liong, Hendra Tjipta, dan lain-lain.


Illustrasi Museum "Nahi Mungkar"

Ajaklah anak-anak kita duduk bersama Habib Rizieq dan Munarman di gedung empat lantai itu Polda Metrojaya itu. Setiap hari, kedua tokoh itu menerima tamu hampir tanpa henti sejak jam 10 pagi sampai jam 3 sore.

Sebelum memasuki gedung, Anda akan diminta meninggalkan telefon genggam dan tanda identitas seperti KTP atau SIM di pintu depan yang dijaga dua orang petugas polisi yang ramah dan sopan. Tak usah khawatir. Titipkan saja. Allah yang menjaganya.

Tas dan barang bawaan juga akan dititipkan kepada seorang petugas yang duduk di bagian dalam gedung itu. Setelah tas diberi nama pemiliknya, Anda dan anak-anak Anda akan dipersilakan menemui Habib Rizieq di sebuah ruangan berukuran kira-kira 4x7 meter yang jendelanya sempit dan sengaja dipasang setinggi mungkin.

Di pintu ruangan itu tertera tulisan “ruang rapat”. Para tamu akan dipersilakan duduk lesehan di beberapa lembar tikar dan karpet sederhana. Foto Presiden SBY dan wakilnya Jusuf Kalla yang nampak tersenyum digantung didinding dan di tengahnya ada gambar Garuda Pancasila akan menemani kunjungan Anda sampai pulang.

Jangan lupa bawa koran atau majalah yang bisa Anda gunakan menjadi kipas, karena ruangan tanpa pendingin udara dan kipas angin itu cukup membuat gerah karena panasnya. Tak usah bawa minum. Seorang santri FPI akan menyediakan segelas air minum kemasan untuk Anda dan anak-anak, lengkap dengan sedotan lancipnya.

Biarkan mata jiwa anak-anak Anda yang masih suci merekam wajah Habib Rizieq yang teduh dengan senyumnya yang hangat. Biarkan juga anak-anak Anda merekam suaranya yang ramah saat menanyakan kabar mereka. Biarkan juga mereka merekam suara Habieb Rizieq yang menggelegar saat berbicara tentang kezaliman. Bukan kezaliman atas dirinya, ia tak terlalu pusing. Tetapi kezaliman atas Islam dan umat Islam.

“Orang yang membela Ahmadiyah, yang ajaran utamanya meyakini Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi, sama dengan mengatakan bahwan Muhammad Sallallaahu 'alayhi wa sallam adalah PENDUSTA! Karena beliau mewasiatkan kepada kita, “tidak ada nabi lagi sesudah aku”. Kalau karena melawan kemunkaran itu saya harus masuk penjara, ya sudah.. biarin..” kata Habib Rizieq.

Munarman akan Anda temui di lantai 3 gedung itu. Silakan minta tolong kepada petugas yang berjaga di lantai itu untuk memanggilkan beliau. Sel baja berwarna kecoklatan karena karat akan terbuka pelan saat pria langsing itu keluar dari dalamnya. Kemungkinan besar dia akan mengenakan baju koko berlengan pendek dan bersarung biru putih kotak-kotak. Yang pasti, kenal ataupun tidak Munarman dengan Anda dan anak-anak Anda, pengacara yang sering membeberkan nama-nama LSM penadah uang dari Amerika ini akan menerima Anda dengan senyum ramah.

Seterusnya, nikmati saja pembicaraan yang mengasyikkan dan penuh canda tawa.

Sebelum pulang, ajaklah Habib Rizieq dan Munarman mendoakan anak-anak Anda agar mereka tumbuh menjadi Muslim yang kuat dan pemberani seperti mereka.

Terutama agar mereka berani berpaling dari kenikmatan palsu dunia untuk berpegang teguh pada kebenaran Islam yang memang semakin berat ujiannya.

Jangan khawatir, para Nabi dan Rasul pendahulu kita sudah mengalami hal-hal yang jauh lebih berat dari siapapun di zaman kini. Kalau mau hidup nikmat, nanti di syurga. [www.hidayatullah.com]

*Penulis Wartawan di Brunei Times


sumber:
swaramuslim