Thursday, June 12, 2008

Istri Habib Rizieq: Gus Dur Kok Juga Nggak Ditangkap?


Jakarta - Sebagai istri Ketua FPI Habib Rizieq, Syarifah Fadlun sudah menyadari segala risiko yang akan ditanggungnya. Di matanya, Habib Rizieq hanya dijadikan kambing hitam, dari akar masalah yang tidak pernah disentuh.

Syarifah menerima detikcom dan Astro TV dengan ramah di bagian belakang rumahnya, Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat, Rabu (4/6/2008).

Bagian belakang rumah yang berisi dapur itu, tampak sibuk. Sejumlah ibu-ibu yang bergiat di dapur itu terlihat memasak. Beberapa bahan makanan seperti beras dan lainnya bertumpuk di ruangan itu.

Di bagian dinding ruang belakang rumah yang berukuran 5x10 meter persegi itu, terpampang foto keluarga berukuran 1x2 meter persegi. Tampak Habib Rizieq berpose dengan istri dan ketujuh putrinya yang semuanya berjilbab.

Syarifah yang didampingi putri pertamanya, Aida, tampak cantik mengenakan abaya dan jilbab hitam. Berikut wawancara lengkap dengan Syarifah:

Bagaimana Ibu menyikapi pemberitaan media soal FPI dan suami Ibu?

Pemberitaan media terlalu dibesar-besarkan. Dan terlalu menyudutkan. Seolah-olah Habib yang salah.

Sebenarnya keseharian Habib seperti apa, Bu?

Ya biasa saja. Seperti orang-orang pada umumnya. Tidak seperti pemberitaan-pemberitaan selama ini.

Apa Habib sudah memberi kabar tentang perkembangan pemeriksaan di Polda Metro Jaya?

Belum. Beliau belum memberi kabar ke saya. Biasanya kalau ditahan saya kan dapat surat.

Kalau benar Habib menjadi tersangka dan ditahan, perasaan Ibu bagaimana?

Ya sebagai pejuang Islam, itu sudah menjadi risiko perjuangan. Saya sudah pengalaman seperti ini. Tapi yang paling penting, syariat Islam harus ditegakkan, dan tidak diskriminatif.

Memang Ibu saat ini melihatnya seperti apa?

Saya kok melihat, ini kayaknya ada tekanan dari AS. Kayaknya dibikin ke situ. Habib seolah-olah yang bersalah. Padahal harus dilihat dulu akar masalahnya.

Peristiwa ini terjadi kan, karena Presiden SBY belum segera mengeluarkan SK Ahmadiyah. Kami menunggu dan meminta Presiden SBY, untuk segera mengeluarkan SK tersebut.

Bagaimana dengan kekerasan FPI yang muncul di media pada 1 Juni 2008 lalu?

Menurut saya itu spontanitas. Mereka (FPI) disebut laskar setan, laskar kafir. Jadi sebagai anak muda, mereka terpancing dan berbuat seperti itu. Saya heran, yang benar kok dibilang sesat. Sedang yang sesat dibilang benar.

Kenapa Gus Dur kok juga nggak ditangkap? Padahal dia bela aliran sesat Ahmadiyah. Kok yang ditangkap FPI saja. Padahal yang lain (AKKBB) bawa senjata kok malah nggak ditangkap, dibiarkan begitu saja.

Aida pun turut buka suara ketika detikcom bertanya tentang ayahandanya.

"Saya bangga sebagai anak. Jarang-jarang ada orang yang mau menyatakan kebenaran. Padahal menurut Rasul, jika kita melihat kemungkaran, harus dicegah dengan tangan. Kalau tidak bisa, dengan lisan. Jika itu juga nggak bisa, dengan hati. Padahal dengan hati itu menunjukkan keimanan yang paling lemah," ujar gadis SMU jelita ini. ( nwk / nrl )

Sumber: fpipetamburan.blogspot.com

No comments: