Tuesday, November 15, 2005

Hikmah

Kami adalah saudara kalian juga, ALLAH akan menanyakan hal itu pada kalian kelak pada hari kiamat!

Assalam ‘alaykum w.r. w.b

Anda tentu masih ingat “drama” penyanderaan dua wartawan Metro-Tv di Iraq yang cukup mendapat perhatian dari kalangan masyarakat karena issue ini menjadi head-line news di berbagai media massa baik cetak maupun elektronik, terutama pada grup Media Indonesia . Anda tentu juga belum lupa betapa besarnya perhatian, solidaritas, serta rasa persaudaraan pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam menghadapi krisis ini, berbagai kalangan angkat bicara, tidak kurang dari tokoh semacam A. Gymnastiar (yang beberapa waktu lalu terpilih sebagai “The Holy Man”versi majalah TIME – Amerika) turut menyerukan agar dua jurnalis tersebut dibebaskan – atas nama "persaudaraan muslim".

Ketika ada dua muslim Indonesia yang bermasalah dengan salah satu kelompok mujahidin di Iraq, semua orang tiba-tiba menjadi ingat dan berbicara bahwa kaum muslim Indonesia bersaudara dengan kaum muslim di Iraq, meskipun segera setelah dua wartawan tersebut dibebaskan, kitapun seolah-olah kembali lupa bahwa orang-orang tua, perempuan, dan anak-anak Iraq yang sedang difitnah dan dizalimi di Iraq sana adalah saudara kita.

Sebelum kita benar-benar lupa, berikut ini sebuah surat yang saya kutip dari tulisan “Fauzan Al-Anshari” di salah satu site.

“Di bawah ini saya kutipkan derita salah seorang muslimah Irak di penjara Abu Gharib melalui surat yang ditulisnya sendiri dan berhasil lolos dari ketatnya penjagaan para penjaga penjara, kemudian berhasil ditayangkan oleh redaksi Mafkarat Al-Islami di Irak. Berikut isi suratnya:

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Qul Huwallahu Ahad, Allahusshamad, lam yalid walam yulad, walam yakun lahu kufuwan ahad.

Surat Al-Ikhlas ini sengaja kutuliskan, karena mengandung makna yang dalam dan menghunjam dalam hatiku dan hati kalian semua wahai kaum muslimin. Saudaraku para mujahidin, apa yang bisa kusampaikan pada kalian? Kusampaikan pada kalian, bahwa rahim-rahim kami telah dipenuhi oleh bibit anak-anak haram akibat diperkosa oleh anak cucu kera dan babi! Kusampaikan pada kalian, mereka telah merusak tubuh kami, meludahi wajah kami, menyobek Al-Qur’an di depan mata kami!

Allahu Akbar! Apakah kalian tidak mendengar tentang penderitaan yang kami alami? Apakah kalian benar-benar tidak tahu apa yang kami alami dalam penjara? Kami adalah saudara kalian juga, Allah akan menanyakan hal itu pada kalian kelak pada hari kiamat!

Demi Allah, setiap malam pasti ada seekor babi dan kera yang memperkosa kami dengan syahwatnya yang meledak-ledak merenggut keperawanan kami yang selalu kami jaga karena takut kepada Allah. Wahai para mujahidin, takutlah kalian kepada Allah! Bunuhlah kami bersama para penjajah! Hancurkan kami bersama mereka! Jangan kalian biarkan mereka memperkosa kami seperti ini! Takutlah kalian kepada Allah! Tinggalkan tank dan pesawat penjajah…datanglah kemari...ke penjara Abu Gharib…!

Aku adalah saudarimu Fatimah. Aku pernah diperkosa lebih dari 9 kali dalam sehari. Apakah kalian masih memiliki akal? Bayangkanlah jika adik atau kakak kalian yang dipekosa demikian…Kenapa kalian tidak membayangkan bila diriku diperkosa? Padahal aku adalah saudarimu seiman…? Saat ini bersamaku ada 13 saudarimu seiman, semuanya belum menikah, mereka diperkosa di depan mata kami semua...

Mereka melarang kami shalat, melarang kami berpakaian.. seluruh pakaian kami dirampas…Sementara aku sedang menulis surat ini, salah seorang dari saudari kalian telah bunuh diri setelah diperkosa dengan kejam oleh seorang tentara...Setelah memperkosanya...tentara itu memukul dada dan pahanya... menyiksanya dengan siksaan yang tak terbayangkan...setelah itu semua... perempuan itu membenturkan kepalanya sendiri ke dinding hingga mati…tak kuat menahan semua ini... Walaupun bunuh diri diharamkan dalam Islam, namun aku dapat memahami penderitaan yang dialaminya…Aku memohon kepada Allah agar sudi berkenan mengampuni dirinya karena Allah adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang…

Saudaraku para Mujahidin, kukatakan pada kalian sekali lagi: takutlah kalian kepada Allah! Bunuhlah kami supaya terbebas dari penderitaan ini…Bunuhlah kami ketika kalian membunuh para penjajah itu..!

Selang beberapa hari setelah surat itu terbaca oleh para Mujahidin Irak, maka "undangan" Muslimah itu akhirnya dikabulkan, ia menemui Rabb-Nya, deritanya berakhir, alhamdulillah. Berita ini diturunkan oleh Mafkarat Al-Islami sebagai berikut:

Fathimah, tawanan penjara Abu Gharib di Irak yang baru-baru ini mengirim surat akhirnya menemui Rabb-Nya. Tercapailah cita-citanya untuk menemui Rabb-Nya, melepaskan diri dari hinaan para kafir salibis keturunan babi dan kera. Peristiwa itu bermula dari serangan yang dilancarkan mujahidin atas penjara Abu Gharib, di mana para tawanan Muslimah disiksa dan diperkosa, sehingga sebagian mereka membenturkan kepalanya ke dinding-dinding penjara sampai ajal menjemput.”

1 comment:

Anonymous said...

subhanallah, walhamdulillah, wa la ilaha illallah, wallahu akbar!!!