Tuesday, December 13, 2005

Wacana

Tim Penanggulangan Terorisme Ulama Akan Lawan Pemikiran Teroris

Kalangan pimpinan agama Islam di tanah air akan membentuk sebuah tim khusus guna memerangi pemikiran kelompok-kelompok teroris, yang aksinya marak selama beberapa tahun terakhir.

"Tim yang bernama Tim Penanggulangan Terorisme itu akan melakukan pendekatan agama Islam terhadap pemahaman-pemahaman yang diyakini oleh para pelaku tindak terorisme," kata Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin, di Jakarta, Senin (21/11).

Ma’ruf menjelaskan bahwa selain harus ditanggulangi lewat aspek keamanan, terorisme juga harus dilawan pemahaman keagamaannya yang keliru. "Pemahaman keagamaan yang keliru itu kemudian menimbulkan radikalisme dan terorisme. Harus ada upaya-upaya untuk menghilangkan pengaruh-pengaruh pemahaman yang salah tersebut, apalagi Azahari sudah dibunuh, tetapi anak buahnya yang sudah terbina masih berkeliaran," kata Ma’ruf.

Selain itu, menurut dia, beberapa buku yang beredar bebas di pasar seperti buku yang ditulis oleh Imam Samudera juga merupakan salah satu target penelitian tim ulama yang akan diketuai oleh Ma’ruf tersebut.

Menurutnya, terorisme adalah gerakan internasional karena itu ulama di Indonesia harus membantu upaya memerangi pemikiran serta pemahaman teroris. "MUI sendiri telah mengeluarkan fatwa pada tahun 2003, yang menyebutkan bahwa terorisme bukanlah jihad, dan bunuh diri (dalam aksi terorisme) tidak termasuk mati syahid. Fatwa ini akan lebih disosialisasikan oleh Tim Penanggulangan Terorisme," katanya.

Tim, menurut Ma’ruf, juga akan mengadakan penelitian tentang mengapa ada orang-orang yang terkena pemikiran para teroris. "Kami akan melancarkan ’counter-wacana’ terhadap buku karangan Imam Samudra, melakukan penelitian apakah betul ada pesantren yang terpengaruhi pemahaman teroris. Setahu saya pesantren-pesantren di Indonesia tidak ada yang memiliki ’mind-stream’ teroris. Baru belakangan ini saja ada penyusupan. Inilah yang akan kami telusuri, jangan sampai pesantren tersusupi oleh pemahaman yang keliru," ungkapnya.

Ia menjelaskan penelitian terhadap pesantren-pesantren itu secara khusus akan mencari tahu apakah pelaku terorisme benar-benar dalam kapasitas mewakili organisasi pesantren, atau hanya oknum atau cuma lulusan pesantren saja. "Kami akan memagari pesantren agar tidak tersusupi paham-paham yang keliru," tambahnya.

Tim Penanggulangan Terorisme yang dipimpin oleh Ma’ruf itu akan terdiri atas beberapa wakil ketua dan anggota. "Tim akan mewakili semua unsur umat Islam, antara lain NU, Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah, Forum Umat Islam, dan cendekiawan Islam seperti Azyumardi Azra (Rektor Universitas Islam Negeri/UIN)," kata dia.

Nantinya, jelas Ma’ruf, tim akan membentuk kelompok kerja guna melaksanakan tugas-tugasnya tersebut. "Kami juga sedang mengkaji perlu tidaknya tim membuka kantor di daerah, siapa tahu dengan cara seperti itu upaya memerangi terorisme lewat pendekatan agama Islam akan lebih efektif," kata Ma’ruf.

No comments: